Sabtu, 26 Desember 2009



Bapak SALAN BORO DAN KEWA AMA









































OLA BAN MENJABAT SEBAGAI KETUA SUKU SEKALIGUS SEBAGAI WERUING SUKU, SUKU BALLA MAKIN
A. SEJARAH SINGKAT SUKU BALLA MAKIN

Suku Balla Makin merupakan sebuah rumpun suku yang berada di provinsi NTT, Kabupaten Flores Timur, Kecamatan Ile Boleng, tepatnya di Desa Helanlangowuyo dari 15 suku di desa Helanlangowuyo. Asal suku Balla Makin pertama-tama berasala dari " TAPO BALI ", yang melahirkan 4 orang saudara yang bernama :

1. Nuho
2. Lemak

3. Muda

4. Balla


Dari ke empat saudara itu, Nuho anak sulung melahirkan suatu rumpun suku besar yang bernama Suku
" NIMUNUHO ", Aanak kedua Lemak melahirkan suku " LAMADOKEN ", aAnak ketiga Muda melahirkan suku " MUDA MAKIN " dan anak bungsu Balla, melahirkan suku " BALLA MAKIN "

Suku balla makin memiliki 3 rumah Adat, masing-masing di jaga oleh anak dari balla makin itu sendiri yang kemudian di bagi menjadi
" LAKE LANGO " yaitu :

1. Lake lango
" weruing " yang di jaga oleh : OLA BAN
2. Lake lango
" Dorehe " yang di jaga oleh : WUYO -LIBU OLA
3. Lake lango
" Tuho wutun " yang di jaga oleh : SALAN BORO ( almahrum ) dan di serahkan kepada anak sulungnya yaitu : DORE GOLOT


B. SEJARAH SINGKAT KEHIDUPAN NENE BEDA KIA, KEWA AMA DAN KIA BEDA LAKE LANGO TUHO WUTUN

1. OLA PAJI ( Anak Sulung )
2. KEWA AMA
3. KIA BEDA

Mereka ber-tiga hidup tanpa Ayah dan Ibu, karena telah di panggil oleh Sangkhalik. Ketiga ber-saudara ini hidup penuh kasih lagi sayang. Tetapi semuanya itu hilang Dalam sekejap ibarat padang pasir yang dilalui oleh angin torpedo, ketika ada sebuah Masalah yang menghantui pikiran mereka. Masalah tersebut adalah :
“ Ola Paji (Anak Sulung ) Rae tula masalah dengan Kaka – Ari Balla makin lake lango “Tuka” di bagian Tupe Taran dan Ola Beda rae. Ola Paji rewa rae Memena Tou namanya “Keli” Du’uro lau Lamakera.
Bertolak dari masalah tersebut, maka Ola Paji menghindar diri ke suatu tempat yaitu “Waiwerang”, karena timbulnya perasaan takut sebab telah menciptakan masalah yang sangat berbahaya dan amat sangat berat. Dan akhirnya dia mendapat keturunan sperti yang dipaparkan dalam Silsila keturunan di depan dan tetap menetap di waiwerang.
Setelah Dua hari Ola Paji menghindar diri demi keselamatan nyawanya, yang mana Ia pergi tanpa pamit kepada kedua saudaranya,,maka timbullah perasaan takut juga muncul dihati Kewa Ama dan Kia Beda (Adik dari Ola Paji).
Akhirnya Kewa Ama dan Beda Kia juga pergi meninggalkan Desa Helanlangowuyo dan menghindar diri ke sebuah Kampung yang bernama “ Lamanele “. Setelah beberapa hari Kewa Ama pindah lagi ke sebuah kampung yaitu “ Lamabayung “ , sehingga kedua bersaudara ini juga berpisah yang pada akhirnya Kia Beda tetap tinggal di Desa Lamanele sampai sekarang dengan “ Suku Umakela “. Dan mempunyai Keturunan seperti yang telah dipaparkan dalam Silsila Keturunan di depan.
Ketiga Bersaudara ini-pun berpisah dan jarang untuk bertemu. Mereka pergi meninggalkan Desa Asalnya dengan meninggalkan “Rumah Adat Ape Padu” dan “Rego Reha “. Oleh karena dari mereka tiga tidak ada satu-pun di kampung itu maka, semunya itu diambil alih oleh Kaka-Ari Balla Makin Lake Lango “Tuka” , Baik berupa Rumah Adat sampai pada Rego-Reha (Tanah).

KISAH PERJALANAN NENE KEWA AMA


Nene Kewa Ama Ke Lamabayung dan diterima oleh “Suku Lamalelang” bagian “ Lake Lango Tuho Wutu’n – Dowa Pati “. Hari-pun berganti-hari, bulan-pun ikut berubah, Akhirnya Kewa Ama mendapat Pasangan Hidupnya yang bernama “ Oka Beda “ yang berasal dari “Suku Nimu Nuho “ bagian “ Hada Topk ra’e “.
Dari pasangan tersebut, mereka dikaruniai tiga (3) orang anak yaitu; bernama :

Beda Kia ( Anak sulung )
Bao Kia ( Perempuan tunggal )
Golot Boli ( Anak Bungsu ) almahrum-tanpa keturunan.

Kewa Ama akhirnya di panggil menghadap oleh Yang Maha Kuasa setelah Dua hari ikut bertarung membela Lewo “Lamabayung” melawan Desa “ Lewopao “ dan Desa “ Helanlangowuyo “.

Dari keturunan Kewa Ama tersebut :

1. BEDA KIA, Akhirnya mendapat pasangan hidupnya dengan “Ola Ina”, yang berasal dari Desa “Lamawolo, Suku Ata Kelang “. Dan dari pasangan mereka di beri berkat keturunan oleh Sangkhalik Lima (5) orang Anak yaitu :

1) KEWA AMA (Almahrum ) meninggal masih Muda sehinnga tidak ada keturunana. Ia meninggal Tahun 1946.

2) SALAN BORO (Almahrum ) pada tanggal : 12 April 2007.
Keturunannya :

1. Palang Boli (Almahruma)
2. Ola Ina ( Almahruma )
3. Dore Golot
4 Oka Beda
ü Kopong Sili
3) OKA BEDA ( Tobo di Suku Nimu Nuho – bagian Ola Peka-Masa Ola )
4) OLA INA ( Kebarek Tenue )
5) KEWA AMA

Keturunanya dengan Somi Ola :
a. Hilarius Ola Heku (Almahrum ) pada tanggal : 10-03-1982
b. Oka Beda
c. Bernadus Kia Beda (Almahrum ) pada tanggal : 20-08-1975
d. Ola Ina ( Almahruma ) Pada tanggal : 16 – 06 – 2000
e. Bao Kia
f. Ola Ban ( pemilik alamat ini )
Keturunanya dengan Ose Wuyo ( Almahruma ) Pada tahun 1973
1. Beda Kia ( Lamber )
2. Lesu Bolen ganti nama menjadi BEDA KIA

Oleh karena Nene Kewa Ama telah pergi meninggalkan Tiga orang Anak yang mana pasti semuanya diserahkan pada anak sulungnya yaitu Beda Kia.

KEHIDUPAN BEDA KIA


Nene Beda Kia perna Belo Atadike :

1. Sdr. Wara, Suku Balla Makin ( Sudah Mupu Lalan )
Beda Kia akhirnya masuk Penjara selama 15 tahun dengan masa Potongan penjara 3 tahun.
2. Tahun 1951, Beda Kia ikut perang membela Ola Heku (Bine Ana)
melawan Pati Bean. Akhirnya Beda Kia masuk penjara lagi selama 12 tahun, dengan potongan tahanan 3 tahun penjara.
Pada akhirnya Nene Beda Kia meninggal dunia pada tahun “ 1973 “, karena nabe Tua bukan kena penyakit atau mataya dikua.
Waktu-pun terus berputar hingga musim-pun ikut berganti, akhirnya tepatnya bulan Juni 1990 terjadi perang di Lamabayung Dowa Lamalelang membunuh Ola Sina Lamalelang-suku Atu Langu.
Karena perang tersebut maka, Beda Kia kenewa’a “SALAN BORO DAN KEWA AMA” menghindar diri ke Helanlangowuyo dan diterima olah oleh “Suku Balla Maki”, yang mana menjadi Suku “Aslinya’ sebelum Nene Kewa Ama hinder diri ke Lamabayung. Salan Boro datang pertama kali di Helanlangowuyo tinggal dengan “ Sanga Samon “ sedangkan Kewa Ama tinggal dengan “Tela Daton” Suku Balla Makin Lake-Lango Tukan.
Akhirnya semua Urusan yang diwakili oleh Kaka Ari Lake Lango “Tuakan” berupa Rumah Adat Ape Padu dan rego reha sebelum Nene Ola Paji, Kewa Ama dan Beda Kia menghindar diri itu juga-pun dibohogi dan disembunyikan Oleh Kaka Ari Lake Lango “Tuakan”. Mereka tidak menceritakan Kepada Salan Boro dan Kewa Ama karena mereka berpikir itu adalah milk mereka. Tetapi karena atas berkat dan kekuatan Nene Bapa Rie Hiku Lama Wana, Maka Pada tahun 1992 semua yang dirahsiakan oleh mereka akhirnya sedikit demi sedikit mulai jelas dan diambil alih oleh Salan Boro dan Kewa Ama sampai saat sekarang ini.
Jadi untuk ketiga bersaudara tadi yaitu :
1. Ola Paji : Anak sulung dari moyang Beda Kia akhirnya” Kepo” dan sudah
“Tonek Tue semuanya”
2. Kewa Ama : Ada keturunan dan karena Ola Paji Kepo maka, keturunan dari
Kewa Ama ini Masih menjabat sebagai “ Reti Ume Ola Paji Nae “
Sampai pada hari ini.
3. Beda Kia : Ada Keturunan Tetapi Mereka masih di Desa Lamanele hingga saat
Saat ini.

SEJARAH SUKU BALLA MAKIN LAKE LANGO " TUHO WUTUN "


Keterangan silsila keturun

1. Moyang BEDA KIA Memperanakan :

1. OLA PAJI
2.
KEWA AMA
3.
KIA BEDA


1.1. OLA PAJI Memperanakan :

1. OLA PAJI

1.1.1. OLA PAJI Memperanakan :

1. PAYO BORO

2. KAI LULI

1.1.1.1. PAYO BORO Memperanakan :

v OLA PAJI ( KEPO )

1.1.1.2. KAI LULI Memperanakan :

v BAKA ( KEPO )

v KAI LULI ( KEPO )

1.2. KEWA AMA Memperanakan :

1. BEDA KIA

2. GOLOT BOLI ( KEPO )

1.2.1. BEDA KIA Memperanakan :

1. KEWA AMA ( KEPO )

2. SALAN BORO (ALMAHRUM )

3. KEWA AMA

1.2.1.2. SALAN BORO Memperanakan :

1. DORE GOLOT

2. KOPONG SILI

1.2.1.2.1. DORE GOLOT Memperanakan :

1. BEDA KIA

2. PAYO BORO

1.2.1.2.2. KOPONG SILI Memperanakan :

1. KOPONG NUBA

2. SALAN BORO

1.2.1.3. KEWA AMA Memperanakan :

1. BEDA KIA

2. LESU BOLEN

3. OLA BAN

1.2.1.3.1. BEDA KIA Memperanakan :

1. OLA PAJI

2. OSE WUYO

1.3. KIA BEDA Memperanakan :

1. OLA SIRA

2. LAGA KIA

1.3.1. OLA SIRA Memperanakan :

1. OLA SIRA

1.3.1.1. OLA SIRA Memperanakan :

1. PALANG AMA

1.3.1.1.1. PALANG AMA Memperanakan :

1. VINSEN

2. BOSKOW

1.3.2. LAGA KIA Memperanakan :

1. KEWA AMA

2. PAYONG MAKE ( ALMAHRUM )

1.3.2.1. KEWA AMA Memperanakan :

1. OLA SIRA

1.3.2.2. PAYONG MAKE Memperanakan :

1. LAGA KIA

2. OLA SIRA



STRUKTUR KEPEMIMPINAN SUKU BALLA MAKIN

“ DALAM LAKE LANGO TUHO WUTUN “

Struktur kepemimpinan ini merupakan Jabatan untuk sebuah istilah “Rabe Reti’n Ume Lake Ama Weruin Ola Paji Raena”, Oleh karena rae Kepoka.

Dan untuk Lake Werui ,n Ola Paji – Payo Boro – Baka – Kai Luli Rae Ata Pehe’n Jaga Wati.

STRUKTUR KEPEMIMPINAN

KEWA AMA (NENE) Almahrum

BEDA KIA ( NENE) Almahrum

SALAN BORO ( Almahrum )

DORE GOLOT

BEDA KIA ( WIL )

HAK DAN KEWAJIBAN LAKE LANGO “ TUHO WUTUN” BERUPA OI KENIREK LEWOTANA NAEN.

Oi Kenirek merupakan sub bagian dari Adat itu sendiri, yang mana sebagai Lambang kekuatan dari Adat itu juga dan dijalankan sesuai dengan waktunya.

Yang menjadi Hak dan Kewajiban Titee’n adalah :

1. Bote Kle’e Suku Naen :

Kle’e artinya ; Witi atau Wawe Lewo Tana rae. Yang perlu diperhatikan untuk Kle’e tite’en bagian : “ KENAWANE NEKI “.

Untuk perarakan Nae : “ Hok rae Bale lodo, hape di Eke, terus Hok lodo Guwa Dena , kemudian maya Lake Weruin dan lake Dorehe haka hama-hama Tobo Eke Puke, Wato lolo baru Lake Tuho Weka Kle’e, yang pertama bagi rae lake werui, disusul lake Dorehe baru Lake Tuho, kemudian hama-hama tekann.

2. Eti Bele’e waat mena’at ( Molot Beraha ) :

Adalah sebuah Oi kenirek yang mana digunakan untuk membantu Manusia seluruh Bumi untukl menghapus dosa-dosanya dalam hubungannya denga Adat istiadat.

Dalam melaksanakan Hak dan Kewajiban Oi Kenirek tentang Molot Beraha kata pembukaan yang harus diucapkan adalah :

“ Usu Asa Tana tawa’n ko’oro tawa’n, Eka gere ko’oro gere, Inak teti Rera Wulan, Amak lali Tana Ekan, Tubak Tana poi lewo, tana bung’an eka mei, Teti nabe sera soron, Lali Nabe nate neten, Puken lali Tapo Bali nebe teka wekan bage bogot, etin bele’e waat mena’ate Balla Makin Teti Lango Erit “…………………………………...

( dilanjutkan dengan dosa apa yang dilakukannya, kemudian mohon diampuni secara rema’a nae. ( ingat dalam artian Adat ).

3. Pao Boe Ile’he Wokaye Lewa’a hari’i.

Artinya : Kita memberi Nene Ama Makanan berupa Witi Bele’e, Waha Dela dan Tuak Torane untuk meminta pemberian berupa :

· Urr’an tame, Pao Boe leta nae bahe.

· Rera Tua, Pao Boe leta urr’a wai.

· Wai rae ile lodo beleka, Pao Boe leta supaya nae rere.

Dalam Pao Boe, Kata pembukaan yang selalu diucapkan setelah menyajikan Witi Bele’e, Waha Dela dan Tuak Torane adalah :

“ Ma’an….ata rego one’e pupu asik arike – anake, keni-bele’e, tenue-menure’e,

Beto ge Witi Wora’a – Waha Dela – Menu Tuak Penaite Nire…e………”

( Baru dilanjutkan dengan apa yang menjadi tujuan tite leta gaha )

4. Pewolo Eka’n :

Belum dijalankan karena Nukuro kae tapi rae loa wati tite dengan Suban Sili.

Pewolo Eka’n ini biasanya mengatasi hal-hal seperti :

ü Ang’i Beleka Pewolo Eka’n baru Ang’i ne rere.

ü Leta mari jaga Nula Bara Lewo tou kae ata ribu ratu raen, kalau terjadi Angin besar.

5. Laka ( Nukuro kae tapi rae loa wati )

Laka artinya : Sebagai tempat persinggahan sebelum dan sesudah berburu. Ada dua jenis Buruan yaitu :

1) Lei Belolo yaitu ; Dalam bentuk manusia, kalau ketemu Tubak ka’an pata gala, Belo ka’an maen limak, kalau taan mori’i pe ta’an Nawahat dan Keruna.

2) Lei Rere yaitu ; Dalam bentuk Binatang. Tewan beto pupu di Laka baru koto’o hape di Eke, toboyet di wato merik lolon amu’u baru hama-hama teka.

REGO REHA TETI LANGO ERIT

1. TEMOLO : Tempat Pao Boe Ile’he Wokaye.

Berbatasan dengan :

U : Kehutanan

S : -

T : Pati Hadu ( Bala Makin )

B : Ola Limut / Dato Tupen ( Bala Makin )

2. PENIRA BELOLO’O : Tempat Pao Boe Ile’he Wokaye.

Berbatasan dengan :

U : Baka Geroda ( Lamanele II )

S : Mengu Taka ( Taran Wana )

T : -

B : Beni Tupen ( Bala Makin )

3. PULI PAU :

Berbatasan dengan :

U : Payo Semaeya ( Tran Neki )

S : Wuyo Suban ( Langowuyo )

T : Mengu Taka ( Taran Wanan )

B : -

4. PERI ONO’O :

Berbatasan dengan :

U : Mengu Taka ( Taran Wanan )

S : Tupe Bedaha ( bine ana )

T : Beda Kia ( Bala Makin )

B : -

5. NURE I : ( Masi gugat. Mian bake taan wawe papa dan peda tou. Bake wati,

Bake di lamanele II bagian Kia Ebane / Polus Kia )

Berbatasan dengan :

U : -

S : Libu Ola ( Bala Makin )

T : Libu Ola ( Bala Makin )

B : Beda Kia ( Bala Makin )

6. NURE II :

Berbatasan dengan :

U : Beda Kia ( Bala Makin )

S : Libu Ola ( Bala Makin )

T : Libu Ola ( Bala Makin )

B : Libu Ola ( Bala Makin )

7. WOLO : ( Di Rumah Tela Daton )

Berbatasan dengan :

U : Libu Ola ( Bala Makin )

S : Pati Hadu ( Bala Makin )

T : Libu Ola ( Bala Makin )

B : Libu Ola ( Bala Makin )

8. LANGO MAPANE : ( Sudah beres bake dengan uang Rp. 400.000, Nei di

Tela Datone )

Berbatasan dengan :

U : masi gugat karena sebenarnya Tana tite’en tapi pelelet wati

To’on Sabon Tupene Lamanele II.

S : Beda Kia ( Bala Makin )

T : Doni Modok ( Bala Makin )

B : Emmi ( Lamanele II )

9. TANA NUHA : ( Sudah Beres Beke dengan Bala Kepalik Papa tou dengan

Harga Rp.7.500.000, nei di Boro Bao Bala Makin )

Berbatasan dengan :

U : Beda Kia ( Bala Makin )

S : Ban Boli ( Bala Makin )

T : Boli Ohe

B : Pati Hadu ( Bala Makin )

10. UAT I : ( Sudah Beres. Bake dengan Uang Rp.50.000, Nei di Boro Baho )

Berbatasan dengan :

U : Simon Golot ( Lamanele II )

S : Beda Simon ( Bala Makin )

T : Pati Hadu ( Bala Makin )

B : Ola Ban ( Bala Makin )

11. UAT II : ( Beres Kae )

Berbatasan dengan :

U : Pati Hadu ( Bala Makin )

S : Simon Beda ( Bala Makin )

T : Ara Mere ( Taran Neki )

B : Beda Simon ( Bala Makin )

12. DUA :

Berbatasan dengan :

U : Luli ( Lama Doken I )

S : Libu Ola ( Bala Makin )

T : Libu Ola ( Bala Makin ) dan Taka Derehe ( LN IV )

B : Kopong Geroda ( Lama Doken I )

13. WATO LIWU WAI : ( Beres Kae. Bake dengan Uang Rp. 700.000, Witi Tou,

Kewatek Sutera Campuran 1 buah Nei di Boro Baho)

Batasan Kurang diketahui.

Itulah Tana-Rego-Reha yang sudah di tangan kita.

Catatan : Unutk Tana-Rego Nomor : 1,2,3,4,5,6,7 dan 12, Sudah beres, tapi Bake

Ta’an Osa. Dan Osa pira juga mari wati. Untuk kalau Bake nei di Emmi

( Lamanele II ) atau Golot Payone.

TANA REGO YANG MASIH DITANGAN ORANG LAIN

BAO : Masih di Suban Sili ( Tara Neki ) – Temutu masih \

Kabur.

WOLO : Masih kabur. Toon Sabon Tupene ( Lamanele II )